Pagi itu, langit Bandung terlihat cerah. Angin berhembus lembut, seolah memberi isyarat bahwa hari itu akan menjadi momen yang tak terlupakan. Aku, Raka, bersama tiga sahabatku—Dina, Bimo, dan Andre—telah merencanakan sebuah perjalanan dari Bandung ke Pangandaran menggunakan sepeda motor. Namun, bukan sembarang motor. Kami semua kompak menggunakan motor Honda yang sudah lama menjadi andalan di setiap aktivitas harian maupun petualangan jauh.
Aku pribadi menggunakan Honda PCX 160—motor yang menurutku sangat nyaman untuk perjalanan jauh. Bimo setia dengan Honda Vario 160 yang terkenal gesit dan irit. Dina yang suka gaya retro modern memilih Honda Scoopy, sedangkan Andre yang suka kecepatan membawa Honda CBR150R.
Kami mempersiapkan segalanya sejak seminggu sebelum keberangkatan. Selain perlengkapan seperti jas hujan, jaket, dan helm full-face, kami juga memastikan motor dalam kondisi prima. Servis rutin di dealer Honda Bandung adalah hal yang wajib kami lakukan. Oli diganti, rem dicek, dan tekanan ban disesuaikan. Aku bahkan sempat mengganti kampas rem belakang PCX-ku agar lebih aman di jalur turunan menuju Pangandaran.
Kepercayaan kami terhadap motor Honda memang bukan tanpa alasan. Selain mesinnya tangguh dan irit, jaringan bengkel resmi yang luas membuat kami merasa aman bahkan jika terjadi hal tak terduga di perjalanan.
Perjalanan dimulai pukul 06.00 pagi dari Cimahi. Suasana masih sepi. Udara pagi terasa segar. Kami melintasi rute jalur selatan via Nagreg dan Limbangan menuju Tasikmalaya. Di tanjakan Nagreg, performa motor benar-benar diuji.
Meski membawa tas besar di belakang dan boncengan, Honda PCX 160 yang kubawa tetap stabil di tanjakan. Suspensinya empuk, tenaga mesinnya konstan, dan aku hampir tidak merasakan kelelahan. Sementara itu, Andre sempat memacu CBR150R-nya di jalur lurus Wado, membuat kami terpaksa berteriak agar dia melambat.
“Kalem, bro! Ini touring, bukan balapan!” seru Bimo sambil tertawa di atas Vario 160-nya.
Setelah sekitar 3 jam perjalanan, kami tiba di Tasikmalaya dan berhenti untuk sarapan. Rasa lelah langsung hilang saat kami duduk sambil bercerita soal performa motor masing-masing.
Dina, dengan Scoopy-nya yang bermesin eSP+ 110cc, tampak paling santai. “Meskipun cc-nya kecil, Scoopy tuh irit banget. Aku cuma isi 1 liter dari tadi, belum habis juga,” ujarnya bangga.
Selepas makan, perjalanan kami lanjutkan menuju Pangandaran. Jalurnya berkelok-kelok dengan kontur naik turun. Di sinilah keunggulan motor Honda terasa maksimal. Teknologi rem CBS dan ABS benar-benar membantu di jalur turunan yang licin. Terutama saat mendadak hujan di sekitar Cikatomas.
Aku aktif menggunakan fitur Idling Stop System saat berhenti di beberapa lampu merah. Hal kecil yang ternyata sangat membantu menghemat bahan bakar. Bahkan setelah lebih dari 200 km perjalanan, indikator bensin PCX-ku masih di atas setengah.
Sesampainya di Pangandaran, kami langsung menuju pantai dan menyewa vila kecil. Sunset sore itu luar biasa indah, dan kami semua sepakat, tanpa motor yang handal seperti Honda, perjalanan ini tak akan semenyenangkan ini.
Di malam hari, sambil barbeque, kami mulai ngobrol soal rencana masa depan. Ternyata Andre sedang mengincar Honda CB150X untuk touring jarak jauh. Bimo tertarik dengan Honda ADV 160 karena desainnya yang adventure banget.
“Kalau aku tetap setia sama Scoopy. Tapi pengen upgrade warna, yang warna coffee tuh cakep,” celetuk Dina sambil tersenyum.
Obrolan kami pun mengarah pada harga motor Honda terbaru. Untungnya aku baru saja membaca artikel dari motorhondabandung.id yang selalu update soal promo dan kredit motor Honda Bandung. Bahkan ada simulasi kredit yang bisa dicoba langsung. Bimo langsung buka websitenya dan menghitung simulasi DP dan cicilan.
“Eh, ternyata Honda Beat bisa DP ringan banget loh. Aku jadi pengen ganti motor buat adikku di rumah,” katanya sambil tertawa.
Pagi hari kami menyusuri Pantai Batu Karas dengan motor. Jalannya sempit dan naik turun, namun semua motor tetap nyaman dikendarai. Banyak pengunjung yang memuji desain motor kami, terutama Honda Scoopy yang memang ikonik.
Aku pribadi merasa bahwa PCX 160 sangat cocok untuk jalan santai seperti ini. Posisi duduknya nyaman, dan bagasi luasnya bisa menampung semua barang belanjaan oleh-oleh. Tidak heran jika motor ini jadi favorit di kalangan dewasa muda dan pekerja profesional di Bandung.
Perjalanan pulang ke Bandung kami lakukan lewat jalur alternatif via Ciamis. Meskipun lebih jauh, namun jalannya mulus dan pemandangannya indah. Sepanjang jalan, kami melewati sawah-sawah hijau, sungai, dan perkampungan yang asri.
Di satu titik kami berhenti dan mengambil foto bersama. Motor-motor Honda kami berjejer rapi di pinggir jalan. Banyak pengendara lain yang lewat dan berhenti hanya untuk melihat-lihat dan bertanya, “Mas, itu **Honda Vario 160 ya? Keren banget desain barunya!”
Bimo menjawab bangga, “Iya, Bro. Mau info harga dan promo lengkap, buka aja motorhondabandung.id!”
Setelah perjalanan ini, kami semakin yakin bahwa motor Honda adalah pilihan terbaik untuk perjalanan jauh maupun harian. Ada beberapa alasan utama:
Perjalanan dari Bandung ke Pangandaran ini hanyalah awal dari banyak rencana touring kami berikutnya. Kami sudah mulai membicarakan tujuan selanjutnya: mungkin ke Dieng, Yogyakarta, atau bahkan keliling Jawa Barat.
Yang pasti, kami akan tetap setia dengan motor Honda. Karena di setiap perjalanan, Honda bukan sekadar kendaraan. Honda adalah sahabat, pelindung, dan partner petualangan sejati.
Jika kamu ingin memulai petualanganmu sendiri, pilihlah motor yang tepat. Temukan semua pilihan dan promo terbaik di motorhondabandung.id. Mulai dari Honda Beat yang ekonomis, hingga Honda CBR150R yang sporty, semua tersedia dengan harga terbaik.
Cerita Perjalanan: Dari Bandung ke Pangandaran Bersama Motor Honda, Teman Setia di Setiap Petualangan Pagi itu, langit Bandung terlihat cerah. Angin berhembus lembut, seolah memberi isyarat bahwa hari itu akan menjadi momen yang tak terlupakan. Aku, Raka, bersama tiga sahabatku—Dina,... selengkapnya
Perbandingan Motor Honda Populer untuk Mahasiswa Tipe Motor Kelebihan Kekurangan Harga Kisaran (Baru) Honda Beat – Irit bahan bakar (sekitar 60-65 km/l) – Harga terjangkau – Desain modern dan sporty – Ukuran kecil, mudah dikendalikan – Kapasitas mesin 110cc, kurang... selengkapnya
Strategi Marketing Sales Motor Honda: Panduan Lengkap Meningkatkan Penjualan di Era Digital Honda merupakan salah satu merek sepeda motor terlaris di Indonesia. Namun, tingginya persaingan antar dealer dan perubahan perilaku konsumen menuntut para sales motor Honda untuk menerapkan strategi marketing... selengkapnya
Belum ada komentar