Namaku Gani, seorang karyawan swasta di Bandung yang setiap hari menempuh jarak lebih dari 20 km pulang pergi dari rumah ke kantor. Dulu aku menggunakan motor matic 110 cc lawas yang sudah menemaniku sejak zaman kuliah.
Namun, seiring bertambahnya usia dan tuntutan pekerjaan yang semakin berat, aku mulai merasa lelah secara fisik. Setiap kali sampai kantor, punggung terasa pegal, dan saat pulang, aku harus bersabar dengan mesin yang mulai panas dan tidak seirit dulu.
Aku butuh motor baru. Tapi bukan sembarang motor. Aku ingin naik kelas, baik dari segi kenyamanan, performa, maupun penampilan.
Sampai suatu hari aku melihat teman kantor turun dari motornya. Motor itu besar, elegan, dan tampak berwibawa. Namanya: Honda PCX 160.
Honda PCX 160 bukan tipe motor yang biasa kita temui di jalan. Bodinya besar tapi tidak berlebihan. Desainnya mewah tapi tetap fungsional. Kesan pertamanya adalah: ini bukan sekadar motor, ini pernyataan gaya hidup.
Aku mendekat dan mulai bertanya-tanya pada temanku, Bayu:
“Berapa CC motornya, Yu?”
“160 cc, Gani. Tapi bukan cuma soal tenaga, ini motor nyaman banget buat jarak jauh dan harian.”
“Irit juga?”
“Banget! Padahal tenaganya gede. Ada Idling Stop System juga.”
Sejak hari itu, aku mulai riset semua tentang Honda PCX 160.
Setelah membaca review, nonton YouTube, dan tanya komunitas, aku jadi makin yakin. PCX 160 memang diciptakan untuk mereka yang ingin kenyamanan, performa, dan prestige dalam satu paket.
Beberapa hal yang membuatku terpikat:
Aku pun mulai menyisihkan uang dari THR dan tabungan, dan membulatkan tekad untuk membawa pulang Honda PCX 160.
Akhirnya aku datang ke salah satu dealer Honda resmi di Bandung. Di showroom, deretan motor matic berjejer rapi. Tapi mataku tertuju hanya pada satu: Honda PCX 160 warna Royal Matte Blue.
Kesan premium-nya tak terbantahkan. Aku langsung pilih PCX 160 CBS dengan DP sekitar Rp3,5 juta dan cicilan bulanan Rp1,2 jutaan. Saat motor itu resmi menjadi milikku, rasanya seperti naik kasta dalam dunia roda dua.
Hari pertama mengendarai PCX 160 adalah pengalaman yang tak terlupakan.
Begitu duduk di joknya yang lebar, aku merasa seperti berada di atas sofa. Setang lebar, posisi kaki rileks, dan suspensi belakang twin shock bekerja sangat lembut.
Mesin 160cc-nya sangat responsif namun halus. Akselerasi dari 0 ke 60 km/jam terasa ringan tanpa getaran. Ketika aku bawa ke jalan Tol Pasteur (jalur khusus motor), suara mesinnya tetap senyap — elegan dan meyakinkan.
“Ini baru motor yang bisa bikin perjalanan jadi santai,” pikirku.
Tak bisa dimungkiri, Honda PCX 160 bukan hanya alat transportasi. Ia juga menciptakan citra baru untuk pengendaranya.
Beberapa orang mulai melirik saat aku parkir di kantor. Ada yang tanya:
“Gani, ganti motor ya? Wah, sekarang naik motor bos banget!”
Padahal aku bukan bos. Tapi motor ini memberi aura percaya diri, profesional, dan sukses. Entah kenapa, setiap kali berkendara dengan PCX, aku merasa lebih dewasa, lebih tenang, dan lebih bijak mengambil keputusan.
Meski bodinya besar dan kapasitas mesinnya tinggi, konsumsi BBM-nya tetap irit. Dengan mode Eco aktif dan bantuan ISS, aku bisa menempuh 45 km/liter. Tangki 8,1 liter cukup untuk seminggu penuh tanpa isi ulang.
Panel meter digital menampilkan semua informasi penting: jam, konsumsi BBM rata-rata, trip meter, hingga indikator ISS.
Bagasinya juga luar biasa. Helm full face masuk dengan mudah, masih ada ruang untuk jaket dan sepatu kantor cadangan.
Suatu akhir pekan, aku dan istriku mencoba touring ke Garut lewat jalur Kamojang. Jalannya berliku, naik-turun, tapi Honda PCX 160 menjawab semuanya dengan mantap dan stabil.
Suspensinya empuk, tenaga mesin tidak ngos-ngosan, dan pengereman ABS bekerja sangat baik di turunan curam. Istriku yang duduk di belakang juga bilang:
“Enak banget ya naik motor ini. Nggak kerasa kayak naik motor jauh.”
Honda PCX 160 juga dibekali fitur-fitur canggih yang sangat bermanfaat:
Semua fitur itu membuatku merasa lebih aman dan percaya diri, baik saat berkendara sendirian maupun berboncengan.
Banyak yang mengira motor matic besar seperti PCX bakal mahal dalam perawatan. Tapi ternyata tidak. Biaya servis rutin di AHASS sangat terjangkau. Oli mesin hanya sekitar Rp40 ribuan, CVT dicek rutin setiap 6.000 km, dan semua sparepart tersedia lengkap.
Dengan perawatan rutin, PCX tetap halus dan siap jalan jauh tanpa ragu.
Seiring berjalannya waktu, aku bergabung dengan komunitas pemilik Honda PCX Bandung Chapter. Di sana, aku bertemu banyak orang dari berbagai latar belakang: pengusaha, ASN, konten kreator, hingga pensiunan.
Mereka semua memiliki satu kesamaan: mencintai kenyamanan dan gaya dalam berkendara.
Kami sering touring bareng, kopdar, hingga charity ride. PCX 160 membawaku ke dunia baru yang belum pernah aku alami sebelumnya.
Kini aku sadar, membeli PCX 160 bukan sekadar beli motor — tapi investasi jangka panjang.
Aku bisa bilang, PCX 160 adalah motor matic premium paling rasional dan elegan di kelasnya.
Kalau kamu butuh motor untuk harian yang nyaman, gagah, dan tetap hemat, Honda PCX 160 adalah pilihan terbaik. Cocok untuk profesional muda, eksekutif, hingga pebisnis.
Mau lihat harga terbarunya di Bandung dan cicilan resminya? Klik di sini:
👉 Harga Honda PCX 160 Bandung
Setiap kali aku berkendara dengan Honda PCX 160, aku merasa lebih dari sekadar pengendara. Aku merasa menjadi bagian dari kelas yang tahu apa arti kenyamanan dan gaya hidup.
PCX 160 bukan motor sembarangan. Ia adalah partner sejati dalam perjalanan panjang kehidupan.
Cerita Nayla dan Honda Genio: Skutik Gaya Hidup yang Ringan, Irit, dan Stylish Bab 1: Ketika Gaya dan Mobilitas Menjadi Satu Namaku Nayla, seorang mahasiswi Desain Komunikasi Visual di salah satu kampus swasta ternama di Bandung. Sejak SMA, aku sudah... selengkapnya
Cerita Rara Memilih Motor Honda yang Stylish dan Nyaman untuk Aktivitas Sehari-hari Rara, seorang karyawan swasta di Bandung, setiap hari harus berangkat kerja dari Antapani ke pusat kota. Macet, cuaca yang tak menentu, dan kebutuhan tampil stylish membuatnya berpikir ulang... selengkapnya
Berapa Besar Gaji Marketing Motor Honda? Ini Rincian Lengkapnya! Marketing motor Honda menjadi salah satu profesi yang cukup populer di Indonesia, khususnya di kota-kota besar hingga daerah. Tapi, berapa sebenarnya gaji seorang marketing motor Honda? Apakah cukup menjanjikan untuk kehidupan... selengkapnya
Belum ada komentar