Petualangan ini sebenarnya tidak pernah direncanakan. Semua berawal dari obrolan iseng di teras rumah pada suatu sore di awal bulan Maret. Aku, Sari (adik perempuanku), dan teman lama kami—Rino dan Fitri—sedang membahas kejenuhan tinggal di kota Bandung yang padat. Kami butuh penyegaran, sesuatu yang bisa membebaskan pikiran dan mereset semangat hidup.
“Kenapa nggak coba touring ke kawasan selatan?” celetuk Rino sambil menyeruput kopi.
Ide itu awalnya terdengar gila, mengingat kami hanya punya waktu dua hari. Tapi karena kami semua punya motor masing-masing—dan semuanya Honda—mendadak kami sepakat: kami akan touring santai ke daerah pantai Garut lewat jalur Pangalengan.
Pukul 6 pagi kami sudah berkumpul di alun-alun Baleendah. Udara masih dingin, tapi semangat kami membara. Masing-masing dari kami membawa motor andalan:
Sebelum jalan, kami sempat mengecek ulang kondisi motor. Oli, ban, rem, hingga tekanan angin—semua harus prima. Untungnya, motor Honda terkenal tangguh dan perawatannya sederhana.
Bagi kamu yang belum tahu spesifikasi dan harga motor Honda terbaru, bisa lihat di halaman pricelist motor Honda Bandung ini.
Kami memilih jalur Bandung–Pangalengan–Cisewu–Santolo. Pangalengan adalah daerah berhawa sejuk dengan hamparan kebun teh dan jalur berkelok yang menantang. Vario-ku melaju dengan stabil, bahkan saat menyalip truk tangki di tanjakan.
Yang paling mencuri perhatian adalah Beat milik Sari. Meski kapasitas mesin kecil, tapi Honda Beat dikenal irit dan tetap gesit di jalan menanjak. Kamu bisa lihat detail lengkapnya di halaman produk Honda Beat.
Kami sempat berhenti di pinggir danau Cileunca untuk berfoto. Banyak pengendara lain juga parkir di situ, dan salah satu dari mereka menanyakan motor Scoopy milik Rino.
“Wah Scoopy-nya keren! Ini keluaran terbaru ya?”
Rino cuma tersenyum dan menjawab, “Iya, Scoopy baru. Kamu bisa cek di dealer, atau langsung ke websitenya.”
Sambil iseng, dia buka link Honda Scoopy motorhondabandung.id dari HP-nya dan menunjukkannya.
Setelah Pangalengan, kami memasuki jalur paling menantang: tanjakan terjal dan turunan curam di kawasan Cisewu. Beberapa tikungan sangat tajam dan rawan licin saat hujan.
Fitri yang mengendarai CBR150R terlihat sangat menikmati tikungan. Sementara aku dan Rino harus lebih berhati-hati karena matic lebih mengandalkan pengereman.
Namun kami semua sepakat bahwa performa motor Honda tak mengecewakan. Suspensi empuk, pengereman responsif, dan tenaga stabil meskipun berboncengan.
Aku merasa sangat terbantu oleh Vario 160 yang punya tenaga besar dan bagasi luas untuk membawa peralatan darurat. Kalau kamu juga tertarik dengan Vario, bisa lihat spesifikasi dan cicilannya di halaman Vario 160 ini.
Sore menjelang, kami tiba di Pantai Santolo. Suasana sepi, hanya ada beberapa tenda dan nelayan. Kami langsung melepas lelah sambil menikmati angin laut dan suara ombak.
Malam itu, kami mendirikan tenda kecil dan memasak mi instan. Lampu motor jadi sumber cahaya. Kami saling bercerita sambil tertawa. Touring sederhana ini berubah menjadi momen mendalam yang mungkin tak akan terulang.
Kami membicarakan banyak hal, termasuk keinginan Rino untuk mengganti Scoopy-nya dengan ADV 160.
“Kayaknya enak juga bawa ADV buat touring begini,” katanya.
“Coba cek dulu harganya di motorhondabandung.id/pricelist, siapa tahu ada promo,” sahutku.
Keesokan paginya kami berkemas dan mulai perjalanan pulang. Namun sekitar Cisewu, hujan deras mengguyur. Jalan jadi licin, visibilitas menurun. Tapi motor kami tetap bisa diandalkan.
Beat milik Sari tetap stabil meskipun bobotnya ringan. Scoopy Rino dengan ban tubeless dan lampu LED sangat membantu di kondisi minim cahaya. Sedangkan Vario 160 milikku tetap nyaman bahkan saat melewati kubangan.
Kami beberapa kali berhenti untuk berteduh. Tapi yang menarik, banyak pengendara lain yang motornya mogok atau mengalami rem blong di turunan. Kami bersyukur bahwa semua motor Honda kami tetap prima sampai akhir perjalanan.
Setibanya di Bandung malam hari, kami duduk beristirahat sambil menyeruput teh hangat. Wajah kami lelah, tapi hati kami penuh.
Perjalanan singkat ini membuktikan bahwa:
Buat kamu yang ingin memulai petualangan seperti kami, pastikan pilih motor yang tepat. Kamu bisa mulai dari melihat pilihan lengkap di daftar motor Honda di Bandung, termasuk kredit dan promo terbaru.
Sebagai penutup, berikut beberapa tips buat kamu yang mau touring singkat:
Setiap perjalanan punya cerita. Dan motor yang kamu pilih bisa menentukan kenyamanan sepanjang jalan. Buat kami, motor Honda bukan sekadar kendaraan, tapi bagian dari cerita hidup.
Kalau kamu ingin punya pengalaman seru juga, langsung aja cek pilihan model dan harga terbarunya di:
👉 https://motorhondabandung.id/pricelist/
Siapa tahu, ceritamu berikutnya dimulai dari situ.
Cerita Petualanganku Bersama Honda CRF150L: Dari Kota ke Alam Bebas Perkenalan Pertama: Cinta di Trek Tanah Namaku Rama, seorang karyawan kantoran di Bandung yang punya hobi agak nyeleneh dibanding teman-teman seangkatan: trail riding alias main motor di jalur tanah, pegunungan,... selengkapnya
Tren Penjualan Motor Honda Matik: Scoopy, Beat, dan Vario Masih Juara! motorhondabandung.id – Motor matik (skutik) telah menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Bandung. Dari sekian banyak merek dan model, Honda masih mendominasi penjualan di segmen... selengkapnya
Bab 1: Lelah Kota, Panggilan Alam Di antara padatnya pekerjaan, macetnya jalanan Bandung, dan notifikasi yang tak berhenti berdenting, aku mendadak merasa sesak. Tubuhku ada di kantor, tapi pikiranku sudah terbang ke tempat jauh—tempat sepi, tempat bebas. Akhirnya, di hari... selengkapnya
Belum ada komentar