Pukul enam pagi di Bandung selalu menyuguhkan udara yang sejuk. Embun baru saja mulai menghilang saat matahari malu-malu menampakkan sinarnya. Saya membuka pintu rumah di kawasan Cimeunyan, lalu mengintip ke garasi. Di sana, motor Honda Scoopy kesayangan saya siap ‘siaga’. Tampak bersih, lengkap dengan sarung jok dan helm yang dipasang rapi di gantungan belakang. Sebelum berangkat, saya membuka link harga dan spesifikasi Honda Scoopy Bandung untuk memastikan masih sesuai budget—dan ternyata, masih sangat wort it!
Saya pun menaiki Scoopy, menarik tuas starter, dan menyalakan mesin. Suara halus menghilangkan dingin pagi Bandung yang menusuk kulit. Ini bukan sekadar motor; ini teman setia saya.
Cerita saya tak jauh dari gaya hidup aktif—kerja, kuliah, meeting online, hingga kulineran sore. Semua dimulai dari motor ini. Suspensi empuk membuat perjalanan dari Cimeunyan ke pusat kota (sekitar 10 km) terasa ringan dan menyenangkan. Apalagi melewati jalan berkelok seperti Dago dan Sukajadi, Scoopy tidak pernah mengecewakan. Pegangan tangan nyaman, pijakan kaki lega, plus bagasi luas—cukup untuk membawa snack dan bahan meeting selama hari itu.
Tidak hanya Scoopy, teman kampus saya juga punya pengalaman positif dengan motor lain dari Honda. Misalnya, saat ia membeli Honda Beat Street Bandung, mesinnya yang bertenaga dan desain fender menjadikannya gaya tersendiri. Untuk saya, Scoopy sudah memenuhi segala kebutuhan jalanan Bandung.
Salah satu keunggulan utama motor Honda adalah efisiensi bahan bakar. Scoopy saya hanya butuh full tangki sekali untuk pemakaian sekitar 220 km—cukup untuk satu minggu. Teknologi eSP (Enhanced Smart Power) diterapkan agar tarikan mesin tetap responsif tanpa boros. Ini berarti tiap perjalanan irit, nyaman, dan minim rempong isi bensin tiap hari.
Selain itu, kadang teman saya menggunakan Honda Vario 160 Bandung untuk perjalanan lebih jauh, misalnya dari Bandung ke Lembang. Dengan kapasitas mesin 160 cc dan turbocharger, akselerasinya cepat, sedangkan konsumsi BBM tetap tergolong hemat sekitar 40–45 km/l—cukup untuk perjalanan santai tanpa harus sering mampir SPBU.
Honda sangat paham segmentasi pasar. Mereka menyediakan beragam model sesuai kebutuhan lifestyle dan anggaran.
Untuk pelajar atau mahasiswa yang ingin desain simpel dan ringan, pilihan terbaik jatuh pada Honda Genio Bandung. Bobotnya ringan, desain minimalis, dan warna-warnanya menarik. Teman saya di kampus berhasil menacangnya sebagai motor pertama—hasilnya, apresiasi dari teman-teman karena terlihat kekinian, tidak berlebihan, dan sangat fungsional.
Bagi pengendara yang melakukan perjalanan jarak jauh—misalnya antara rumah di Cimahi dan kantor di Cihampelas—Honda PCX 160 Bandung sangat cocok. Joknya tebal, bagasi besar, plus kompartemen tambahan di bawah setang. Teknologi ID-i (Integrate Deceleration Ignition Cut-off) membuat konsumsi BBM efisien meski mesin 160 cc bertenaga. Tidak heran jika motor ini jadi pilihan skutik premium di kelasnya.
Untuk yang mencari sensasi berkendara dan tenaga di bawah mud guard, ada Honda Supra GTR 150 Bandung. Motor ini punya mesin 150 cc liquid-cooled DOHC, rangka tipe truss, dan suspensi monoshock. Cocok untuk lintasan lurus dan juga jalan menanjak—ideal bagi yang tinggal di daerah pegunungan sekitar Bandung.
Nah, kalau ingin motor yang unik dan eye-catching, Honda Monkey Bandung adalah pilihan yang pas. Dengan desain retro, tapi teknologi modern (fuel-injection, ban tapak lebar, dan rangka baja), Monkey cocok untuk dikoleksi, dipakai touring keliling kota, atau sekadar diparkir depan kafe Instagramable di Dago.
Lalu saya cerita sedikit rutinitas harian saya bersama Scoopy:
Saya pun rasa tak salah memilih Scoopy sebagai motor harian. Dia bukan hanya sekadar alat transportasi, tapi bagian penting dari gaya hidup saya sebagai generasi muda Bandung.
Honda memiliki jaringan bengkel resmi AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) tersebar di Bandung dan sekitarnya. Saya selalu memilih AHASS untuk servis berkala Scoopy—ganti oli, pengecekan rantai, rem, dan baterai. Berikut rata-rata biaya servis berkala:
Fasilitas AHASS cukup nyaman. Teknisi menggunakan peralatan standarisasi Honda, jadi terjamin kualitasnya. Saya merasa lebih aman dan motor tetap awet.
Motor-motor Honda sudah menggunakan teknologi eSP (Enhanced Smart Power) untuk permudahan hidup pengendara. Berikut beberapa fitur umum:
Semua fitur ini membuat pengalaman berkendara makin modern dan nyaman. Terlebih saat melaju di jalan raya Bandung yang serba dinamis.
Tidak hanya sekadar motor, Honda juga punya banyak komunitas pecinta Scoopy, Beat, Supra, hingga PCX dan Monkey di Bandung. Setiap bulan, mereka kompak mengadakan kopdar atau touring:
Saya sendiri bergabung dengan komunitas Scoopy Bandung Riders. Setiap Minggu pagi kami berkumpul di Taman Film, lanjut rolling city sampai Taman Pastiran. Kebersamaan ini merekatkan rasa solidaritas. Rata-rata peserta angkatan 2018–2025, baik pelajar, mahasiswa, hingga pekerja kantoran.
Beberapa bulan lalu, kami kompak perjalanan touring Bandung–Garut–Tasikmalaya menggunakan Honda Supra GTR dan Scoopy modif ringan:
Perjalanan ini semakin memperkuat kepercayaan terhadap motor Honda sebagai teman touring kelas menengah—aman, nyaman, dan tahan lama.
Model | Tipe | Mesin | Kelebihan | Cocok untuk Siapa? |
---|---|---|---|---|
Honda Scoopy Bandung | Skutik Retro | 110 cc | Desain gaya, suspensi lembut, bagasi luas | Generasi muda, pekerja kantoran, pelajar |
Honda Beat Street | Skutik Sporty | 110 cc | Mesin responsif, desain fender keren | Anak muda, rider jalanan kota |
Honda Vario 160 | Skutik Futuristik | 160 cc | Mesin bertenaga, fitur lengkap (LED, USB) | Pekerja antar kota, motor harian |
Honda Genio | Skutik Simpel | 110 cc | Ringan, bodi ramping, harga terjangkau | Pelajar, mahasiswa, rookie rider |
Honda PCX 160 | Skutik Premium | 160 cc | Jok tebal, fitur safety & smart key | Komuter jarak jauh, eksklusiv |
Honda Supra GTR 150 | Bebek Sport | 150 cc | Performa tinggi, rangka kokoh | Rider touring, rute pegunungan |
Honda Monkey Bandung | Motor Retro | 125 cc | Tampilan unik, mesin modern, fun riding | Kolektor, pecinta retro, pengguna harian dengan gaya |
Harga motor Honda di Bandung bervariasi sesuai tipe dan tahun:
(Estimasi harga on-the-road Bandung pertengahan 2025)
Banyak dealer resmi Honda menyediakan program cicilan ringan, DP minimal, serta bonus seperti helm, jas hujan, dan service gratis. Tidak jarang ada cashback saat peluncuran model baru. Jadi, kamu bisa memilih leasing / kredit sesuai situasi finansial.
Komentar tersebut menggambarkan keserbagunaan produk Honda—dari lifestyle, efektivitas, hingga fungsionalitas.
Motor Honda bukan hanya kendaraan. Mereka adalah teman perjalanan, investasi mobilitas, dan bagian gaya hidup. Dari desain klasik Scoopy, futuristik Vario, sporty Supra GTR, hingga premium PCX, semua menunjukkan keseriusan Honda mengakomodasi kebutuhan masyarakat urban maupun suburban Bandung.
Jadi, apakah kamu siap menjadikan Honda sebagai bagian dari kisah harianmu? Jelajahi semua pilihan di website resmi Motor Honda Bandung—marketing resmi yang selalu update dan lengkap informasinya.
Jika kamu tertarik membeli atau hanya ingin test ride, kunjungi dealer Honda terdekat di Bandung atau ikuti promonya di situs resmi Motor Honda Bandung. Siapin budget, pilih model, dan tentukan gaya hidupmu! 🚀
Kalau mau saya bantu buat infografik, optimasi SEO, atau versi artikel lebih pendek, tinggal bilang ya!
Teman Setia di Jalanan Bandung: Kisah Sehari-hari dengan Motor Honda 1. Awal Pagi di Bandung – Perjalanan Dimulai Pukul enam pagi di Bandung selalu menyuguhkan udara yang sejuk. Embun baru saja mulai menghilang saat matahari malu-malu menampakkan sinarnya. Saya membuka... selengkapnya
Cerita Gibran dan Honda Vario 125: Dari Mimpi ke Kenyataan, Dengan Skutik Andal Sepanjang Waktu Bab 1: Anak Bengkel yang Berjuang Namaku Gibran, anak sulung dari tiga bersaudara yang tinggal di kawasan Padalarang, Bandung Barat. Ayahku adalah montir sepeda motor... selengkapnya
1. Awal Cerita di Kota Bandung yang Ramai Dina adalah seorang pegawai administrasi di salah satu kantor swasta di daerah Dago, Bandung. Setiap hari, ia harus menempuh perjalanan sejauh 12 kilometer dari rumahnya di Kopo menuju tempat kerja. Awalnya, Dina... selengkapnya
Belum ada komentar