Bagi pengendara motor di Bandung, musim hujan sering membawa tantangan tersendiri. Salah satu risiko terbesar adalah aquaplaning—kondisi di mana ban motor kehilangan cengkeraman karena terhalang lapisan air di jalan.
Ketika aquaplaning terjadi, ban motor seolah “mengapung” di atas air sehingga kontrol kemudi menjadi sangat berkurang. Situasi ini dapat memicu kecelakaan, terutama jika pengendara panik atau melakukan manuver mendadak.
Bagi pengguna motor Honda seperti Honda Beat, Honda Vario 125, Honda PCX 160, dan Honda ADV 160, memahami dan mengantisipasi aquaplaning adalah hal yang sangat penting.
(Baca juga artikel sebelumnya: Cara Merawat Rem Motor Honda agar Tetap Pakem di Segala Cuaca)
Saat melaju kencang, ban tidak memiliki cukup waktu untuk membuang air di permukaan jalan. Akibatnya, air membentuk lapisan tipis yang memisahkan ban dari aspal.
Ban yang gundul atau alur tapaknya sudah dangkal membuat air tidak bisa terbuang optimal. Tekanan angin ban yang terlalu rendah atau terlalu tinggi juga memengaruhi kemampuan ban mencengkeram jalan.
Genangan dengan kedalaman hanya 3 mm sudah cukup membuat ban kehilangan traksi. Apalagi jika genangan berada di tikungan atau jalan menurun.
Selain air, kotoran, oli, atau lumut di jalan juga bisa memperparah kondisi licin dan mempercepat terjadinya aquaplaning.
Motor bisa meluncur lurus tanpa merespons kemudi.
Ban yang melayang di atas air membuat rem tidak efektif.
Sekali kehilangan traksi, motor lebih sulit dikendalikan, apalagi di jalan padat.
Gunakan ban dengan alur tapak yang dirancang untuk membuang air secara optimal. Ban tipe all-season atau khusus hujan direkomendasikan untuk daerah seperti Bandung.
Pastikan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrik. Untuk motor Honda, tekanan biasanya:
Batasi kecepatan maksimal 40–50 km/jam saat melewati jalan basah. Kecepatan rendah memberi ban waktu lebih banyak untuk memecah air.
Pilih jalur yang lebih kering meskipun sedikit memutar.
Pengereman mendadak di jalan licin sangat berisiko. Gunakan rem depan dan belakang secara bertahap.
Panik hanya membuat situasi lebih buruk. Fokuslah menjaga keseimbangan.
Jangan memutar stang secara tiba-tiba.
Hindari menutup gas mendadak, biarkan motor melambat secara bertahap.
Rem belakang membantu memperlambat laju tanpa membuat roda depan terkunci.
Beberapa model Honda seperti Honda PCX 160 dan Honda ADV 160 dilengkapi Anti-lock Braking System (ABS) yang membantu mencegah roda terkunci di jalan licin.
Selain itu, fitur Combi Brake System (CBS) pada Honda Beat dan Honda Vario 125 membuat pengereman lebih seimbang antara roda depan dan belakang.
Lebih aman dibanding model ponco yang bisa tersangkut roda.
Gunakan lampu utama untuk meningkatkan visibilitas.
Marka cat putih lebih licin saat basah, hindari melintasinya saat menikung.
Periksa kondisi rem, ban, dan suspensi secara berkala di bengkel resmi Honda Bandung.
Aquaplaning adalah risiko nyata yang dihadapi pengendara motor Honda di Bandung, terutama saat musim hujan. Dengan pemahaman yang baik, perawatan ban, pengaturan kecepatan, dan teknik berkendara yang benar, risiko ini dapat diminimalkan.
(Baca artikel berikutnya: Panduan Memilih Ban Motor Honda yang Tepat untuk Musim Hujan)
Cerita Dika: Ketemu Jodoh Motor Impian di Pameran Honda Nama saya Dika, seorang pegawai swasta di Bandung. Awalnya saya cuma iseng datang ke pameran motor Honda di Trans Studio Mall, waktu itu hari Jumat sore sepulang kerja. Niat awal? Cuma... selengkapnya
Cara Mengajukan Kredit Motor Honda di Bandung Lengkap dengan Syarat dan Simulasi 1. Pendahuluan Kredit motor adalah solusi populer bagi masyarakat Bandung yang ingin memiliki motor Honda terbaru tanpa harus membayar penuh di awal. Prosesnya kini semakin mudah, terutama jika... selengkapnya
Cara Merawat Rem Motor Honda agar Tetap Pakem di Segala Cuaca Pentingnya Rem yang Pakem untuk Keamanan Berkendara Rem adalah salah satu komponen terpenting pada motor, termasuk pada motor Honda seperti Honda Vario 160, Honda PCX 160, dan Honda Beat... selengkapnya
Belum ada komentar